Senin, 03 Maret 2014

Perkembangan Hotel di Indonesia


Periode dimulai penjajahan Belanda sebagai :
Ø Jakarta : Hotel des Indes , Hotel der Nederlanden , royal hotel , hotel rijswijk
Ø surabaya : Sarkies Hotel dan hotel oranje ( sekarang majapahit hotel)
Ø semarang : Hotel du paviliun
Ø malang : istana
Ø sendirian : geser dalam Hotel
Ø yogyakarta : grand hotel ( sekarang hotel inna garuda )
Ø Bandung : Savoy Homann , Preanger dan pensiun van hangel ( Panghegar )
Ø bogor : Hotel Salak

Karakteristik Hotel

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah:
a . Industri hotel relatif industri padat modal dan padat karya , yang berarti dalam pengelolaannya membutuhkan modal besar dengan tenaga kerja yang banyak pula .

b . Dipengaruhi oleh kondisi dan perubahan di bidang ekonomi , politik dan keamanan , sosial, budaya , dan di mana hotel terletak .

c . Memproduksi dan memasarkan produk-produknya dalam hubungannya dengan tempat di mana ibadah yang diproduksi .

d . Beroperasi 24 jam sehari , tanpa hari libur dalam pelayanan kepada pelanggan Hotel dan masyarakat pada umumnya .

e . Memperlakukan pelanggan seperti raja sementara juga memperlakukan pelanggan sebagai mitra dalam bisnis karena pelayanan hotel sangat tergantung pada jumlah pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel .

Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan pelanggan dan karakteristik khas atau sifat yang dimiliki oleh wisatawan ( Tarmoezi , 2000) . Berdasarkan hal ini , dapat dilihat dari lokasi dimana hotel dibangun , sehingga dikelompokkan menjadi :

a . City Hotel
Hotel yang terletak di perkotaan , biasanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berniat untuk tinggal sementara ( dalam jangka pendek ) . City Hotel juga dikenal sebagai hotel transit karena biasanya diduduki oleh orang-orang bisnis yang menggunakan fasilitas layanan bisnis yang disediakan oleh hotel dan .

b . Residential Hotel
Hotel terletak di kota pinngiran luas jauh dari keramaian kota , tapi mudah untuk mencapai tempat-tempat usaha . Hotel ini terletak di daerah tenang, terutama karena itu adalah untuk orang yang ingin tinggal dalam jangka panjang . Hotel itu sendiri dilengkapi dengan fasilitas hidup yang lengkap untuk seluruh keluarga .

c . Resort Hotel
Hotel yang terletak di daerah pegunungan ( mountain hotel ) atau di tepi pantai ( beach hotel) , di tepi danau atau di tepi sungai . Hotel seperti ini terutama bagi keluarga yang ingin bersantai di hari libur atau bagi mereka yang ingin bersantai .

d . Motel ( Motor Hotel )
Hotel ini terletak di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungkan kota dengan kota besar lainnya , atau di pinggiran jalan raya dekat gerbang atau batas kota besar . Hotel ini dirancang sebagai tempat peristirahatan sementara bagi mereka yang bepergian dengan angkutan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu menyediakan fasilitas untuk garasi mobil .

Sejarah Perhotelan




Menurut Drs.Oka Aa Yoeti :
Ø Sejarah keramahan dan sejak nabi yusuf sebagai mariam mariam akan menanggung nabi isa
Kekaisaran Romawi Ø telah membangun penginapan yang disebut " Mansiones " terletak di sepanjang jalan raya utama dengan jarak masing-masing sekitar 40 mil.

Ø Abad Pertengahan , peraturan keagamaan di Eropa memerintahkan agar dibangun tempat untuk tinggal di sepanjang jalan yang melewati ( sisi jalan inn )

Ø Waktu perang salib berlangsung , banyak pengusaha yang membangun tempat khusus rumah untuk prajurit ara juga bagi para peziarah yang sedang melakukan perjalanan ke Tanah Suci seperti yang dijelaskan dalam Injil

Ø Pada tahun 1800 s / d tahun 1900 sudah terdapat hotel yang berdekatan dengan salon dan bar restaurant

Ø Hotel standar yang dibuat baik dalam bahasa Inggris kemudian Perancis , swiss dan amerika serikat

Ø peran penting dalam revousi adegan di Amerika , di kota new york ( oleh william s Gray dan salvatore c Linguori . . ) : Flat ( rumah ) yang disebut de Lancey tahun 1762 , dan berubah menjadi sebuah hotel dengan nama ratu kepala kedai baru dan masih dipertahankan sampai sekarang menjadi restoran frannces kedai ( sebagai simbol dari amerika serikat masa lalu )

Ø Pada tahun 1774 taman covent dibangun berdekatan dengan sebuah teater dekat westminster , london kota

Ø Pada tahun 1794 dibangun dalam hotel new york city dengan 170 kamar

Ø Pada 1829 dibangun boston ' s Tremont House - 270 kamar - hotel ini menawarkan ruang konferensi

Ø Pada tahun 1880 berdiri ellsworth milton Statler Hotel di new york pertama demi " pelancong bisnis " dan jaringan hotel pertama di dunia

Ø Pada tahun 1894 - hotel Belanda di new york sebagai yang pertama untuk menggunakan saluran telepon hotel yang menghubungkan ke setiap ruangan .

Ø 1896 - berdiri waldorf astoria Hotel di new york

Definisi Hotel


Hotel adalah suatu bentuk bangunan , simbol , entitas perusahaan atau bisnis yang menyediakan jasa akomodasi penginapan, makanan dan penyedia minuman , dan fasilitas pelayanan lainnya di mana semua layanan ini ditujukan untuk masyarakat umum , baik mereka yang tinggal di hotel atau mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki itu . berikut adalah beberapa definisi hotel :

a . Salah satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian untuk layanan khusus , penyedia makanan dan minuman dan layanan lainnya untuk masyarakat umum yang dikelola secara komersil ( Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

b . Bangunan komersial dikelola dengan menyediakan fasilitas akomodasi untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1 ) layanan khusus
2 ) pelayanan makanan dan minuman
3 ) Layanan bagasi
4 ) laundry
5 ) Penggunaan fasilitas perabot dan dekorasi di dalamnya . ( Endar Sri , 1996:8 )
6 ) Sarana penampungan publik untuk wisatawan dengan menyediakan layanan kamar , makanan dan minuman dan penyedia akomodasi dengan syarat pembayaran ( Lawson , 1976:27 )

materi akomodasi perhotelan

MKK
(Menangani Konflik Konsumen)
Komplain adalah ekspresi yang timbul akibat adanya perbedaan antara persepi (apa yang dilihat) dan ekspektasi (apa yang diharapkan) pelanggan. Ekspresi/wujud ketidakpuasan yang membutuhkan tanggapan.

Penyebab Komplain :
1. Staff yang kurang ramah dan sopan, staff yang kurang sabar dalam menangani keluhan.
2. Kurang ada kerja sama yang baik antara staff baik dari departemen yang sama maupun dengan departemen yang lain.
3. Usia properti dan fasilitas yang ada di dalamnya pada umumnya sudah cukup lama.
4. Adanya sistem yang berbelit-belit untuk menyelasikan suatu keluhan.
keluhan dapat diselesaikan dengan tahap – tahap berikut :
1.    Dengarkan semua keluhan tamu dengan penuh perhatian. Perhatikan setiap ucapan tamu dengan penuh seksama dan jangan membagi perhatian anda dengan tamu lain.
2.   Usahakan untuk menerimanya dengan tenang. Usahakan agar tamu lain tidak mengetahuinya, usahakan untuk tidak menjawab secara kasar dan tidak membela diri, ingatlah tamu selalu merasa dirinya benar.
3.   Rasakan posisi tamu pada saat itu. Usahakan untuk mengerti benar bagaimana perasaan tamu saat itu, usahakan untuk menaruh empati kepada tamu, gunakan ungkapan – ungkapan untuk menunjukkan bahwa anda memahami keadaan tamu dan memperhatikan dengan sungguh – sungguh.
4.   Ingat selalu harga diri tamu. Selalu jaga harga diri tamu. Tunjukan perhatian anda secara pribadi dan gunakan magic word.
5.   Konsentrasikan perhatian anda pada pokok permasalahan bukan pribadi orangnya. Tetaplah fokus dengan pokok masalah, apapun yang terjadi jangan menghina tamu anda, tidak melemparkan masalah kepada pihak lain ataupun shift lain karena hal itu tidak akan membantu penyelesaian.
6.   Buatlah catatan. Catatlah pokok masalahnya, karena dengan mencatat akan memberi kesan bahwa anda benar – benar memperhatikannya serta anda juga memiliki kesempatan untuk berfikir lebih dalam untuk mencari jalan keluarnya.
7.   Utarakan kepada tamu apa yang dapat dilakukan saat itu. Kalau perlu sampaikan beberapa alternatif yang dapat dilakukan tamu, janjikan sesuai dengan apa yang dapat anda kerjakan dan jangan jauh dari kemampuan anda.
8.   Berikan gambaran waktu yang diperlukan. Terangkan kepada tamu akan waktu penyelesaian. Jangan terlalu cepat atau lambat.
9.   Penyelesaian. Laksanakan penyelesaian dan beritahu tamu bahwa masalah telah diusahakan penyelesaiannya, ucapkan terima kasih kepada tamu atas kritik dan keluhan tersebut termasuk memberi kesempatan untuk memperbaikinya, laporkan semua itu termasuk bagaimana penyelesaiannya kepada atasan anda.
ALASAN PELANGGAN ENGGAN MENYAMPAIKAN KELUHAN
  • Keluhan membuang-buang waktu dan tenaga
  • Keluhan tidak akan memberikan manfaat
  • Pelanggan tidak tahu harus kemana untuk mengajukan keluhan
  • Pelanggan merasa malu untuk menyampaikan keluhan
CONTOH MASALAH :
        Di suatu hotel terjadi keluhan oleh tamu yang menginap. Tamu tersebut merasa tidak nyaman menempati suatu kamar karena area di sekitar kamar tersebut sangat gaduh.

PENANGGULANGAN :
          Kita sebagai seorang receptionist harus menangani masalah ini dengan sigap. Pertama-tama, kita harus memberikan kesempatan kepada tamu untuk megungkapkan keluhannya.
Setelah tamu menjelaskan keluhannya, kita harus mencari atau menyelidiki sumber dan penyebab terjadinya ketidaknyamanan atau kegaduhan tersebut. Secepat mungkin setelah mengetahui penyebab kegaduhan, kita harus mencari solusi atau cara penanganan terhadap kegaduhan itu.
Misalkan, dalam masalah ini, setelah kita teliti dengan seksama, penyebab kegaduhan tersebut adalah karena adanya pembangunan proyek baru di hotel tersebut.
         Dalam hal ini, kita harus meminta maaf kepada tamu atas pelayanan yang kurang memuaskan. Selanjutnya memberikan penjelasan secara jujur kepada tamu, bahwa saat ini hotel sedang dalam proses pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas dan fasilitas hotel demi perbaikan hotel. Dan merekomendasikannya untuk menempati kamar lain yang jauh dari kegaduhan, serta memberikan tamu tersebut special price.

Inilah Kota-kota Potensial untuk Bisnis Perhotelan...


JAKARTA, KOMPAS.com-
Pasar sektor perhotelan di Indonesia, masih sangat menarik. Terutama di kota-kota dengan aktifitas bisnis, perdagangan dan atraksi pariwisata yang pesat. Hal itu bisa terlihat dari beberapa indikator, selain bertumbuhnya tingkat hunian dan tarif kamar, juga bertambahnya jumlah hotel baik yang tengah dikembangkan maupun sudah beroperasi.

Beberapa jaringan lokal dan internasional secara agresif mengembangkan bisnisnya di seluruh Indonesia. Tercatat, Swiss-belhotel International, Accor Group, Santika Indonesia Hotels & Resorts, Sahid Group, sekadar menyebut contoh, bakal menambah portofolio kelolaannya menjadi ratusan hotel.

Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, mengatakan aksi ekspansif para pemain perhotelan tersebut termotivasi oleh potensi pertumbuhan ekonomi, perjalanan bisnis dan wisata yang meningkat serta maraknya aktifitas meeting, incentive, convention & exhebition (MICE) di beberapa kota.

"Selain itu, terdapat pergeseran perilaku masyarakat urban di kota-kota besar Indonesia. Jika mereka kembali ke kota kelahirannya (pulang kampung) biasanya akan memilih bermalam di hotel yang dikelola jaringan ternama. Tidak lagi di rumah orang tua atau hotel biasa. Hal ini ikut berkontribusi terhadap meningkatnya tingkat hunian," jelas Anton kepada Kompas.com, di Jakarta, Sabtu (13/7/2013).

Meski Jakarta dan Bali masih mendominasi komposisi ekspansi jaringan hotel tersebut, lanjut Anton, terdapat beberapa kota yang tak kalah besar potensinya. Sebut saja Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Palembang, dan Balikpapan. Di kota-kota tersebut, peluang untuk dikembangkan hotel berklasifikasi ekonomi, bintang 3 dan 4 sangat besar.

Kota-kota ini memiliki rerata pertumbuhan tarif kamar sebesar 5 hingga 7 persen per tahun dan lamanya tamu menginap (length of stay) sekitar 2 persen. Selain itu, tingkat hunian (occupancy rate) juga tetap bertahan pada angka di atas 70 persen untuk hotel ekonomi, dan di atas 60 persen untuk middle scale.

Tingkat hunian Amaris, contohnya, mencapai rerata 90 persen. Sementara Ibis budget mencapai 80 persen. Untuk kelas menengah Santika dan Santika Premier mencatat occupancy rate 75 persen.

"Kegiatan perdagangan, bisnis dan eksebisi masih merupakan magnitud yang kuat, selain pertumbuhan ekonomi secara umum yang cenderung stabil," imbuh Anton.

Hal senada diungkapkan Corporate Marketing Communication Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts, Vivi Herlambang. Menurutnya, kegiatan bisnis yang dipicu oleh belanja pemerintah daerah setempat (government spending) juga ikut mengerek pertumbuhan bisnis perhotelan di kota-kota tersebut. Itulah mengapa pihaknya akan mengembangkan sekaligus mengelola sejumlah hotel baru hingga 2015 mendatang.

"Jika tingkat hunian kota (town occupancy) masih berada pada level di atas 60 persen, maka kota tersebut layak untuk dimasuki bisnis perhotelan," imbuh Vivi.

 

Cara dan Bahan Membuat Pembersih Lantai

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
Texavon 70 50 gram
Tergital NPX 25 gram
Sodium benzoat 1 gram
HEC 1 gram
NaCL 10 gram
Air 400 cc
CDE 2,5 cc
Citrie Acid 1,5 gram
Sanisol 1 cc
Pewangi 1 cc
pewarna secukupnya


Cara membuatnya
  1. Siapkan wadah kemudian campurkan H.E.C, NaCL, dengan air 100c kemudian aduklah hingga merata 
  2. Jika sudah masukan Texavon kemudian diaduk
  3. Masukan Tergital NPX kemudian diaduk
  4. Jika sudah masukan beberapa bahan lain seperti sisa air, Citrie Acid, Sodium Benzoat, pewarna dan lain-lain kemudian diaduk hingga benar-benar merata
  5. Sabun cair untuk mencuci piring sudah siap dipakai.
Demikianlah Cara Membuat Pembersih Lantai  yang sederhana, semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk anda dalam mencari peluang usaha, dan saya sarankan anda bertanya ke Mbah Google untuk menambah wawasan dalam pembuatan Pemersih laintai ini.

 

Bahan kimia yang terkandung dalam pembersih lantai

Pembersih lantai Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disinfektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektanlain yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol dan kresol